Rekayasa Hormon Untuk Tunda Haid Ketika Naik Haji, Amankah?

Ilustrasi menstruasi dapat ditunda dengan obat hormonal. Foto: ilustrasi/thinkstock Ilustrasi menstruasi dapat ditunda dengan obat hormonal. Foto: ilustrasi/thinkstock

Jakarta - Musim haji sudah dimulai. Para jemaah niscaya tidak ingin ada halangan ketika melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Namun bagi jemaah wanita, menstruasi menjadi suatu duduk kasus alasannya yakni dapat menyebabkan rangkaian ibadah haji tidak lengkap.

Untuk menyiasatinya, duduk kasus menstruasi ini dikendalikan dengan rekayasa hormonal, yakni mengonsumsi obat hormon guna menunda datangnya waktu menstruasi. Amankah menunda menstruasi dengan obat-obatan?

Dokter seorang hebat Obstetri-Ginekologi, dr Dinda Derdameisya, SpOG menyampaikan bahwa mekanisme itu aman-aman saja dilakukan, namun tetap harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.



"Haji atau umroh kan nggak lama, paling usang 40 hari. Selama pemakaiannya terpantau dan digunakan sesuai petunjuk dokter," ungkapnya kepada detikHealth, Jumat (12/7/2019).

dr Dinda menjelaskan, obat hormonal ini berfungsi untuk menjaga kadar hormon tetap tinggi sehingga dapat menunda datangnya menstruasi. Jika kadar hormon rendah, maka menstruasi pun datang.

Obat hormonal semacam ini disebut dr Dinda hanya dapat untuk menunda menstruasi, namun tidak dapat mempercepat siklusnya.

"Mempercepat nggak bisa, alasannya yakni ini membutuhkan paling tidak satu ahad untuk efeknya," tandasnya.



Simak Video "NGOBS KUY! Ciri-ciri Cewek PMS"
[Gambas:Video 20detik]

Belum ada Komentar untuk "Rekayasa Hormon Untuk Tunda Haid Ketika Naik Haji, Amankah?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel