Susah Bedakan Amis Jengkol Dan Amis Durian? Waspadai Kerusakan Sel Otak

Jakarta - Sulit membedakan busuk bukan hanya tanda bahwa lubang hidung sedang bermasalah. Jangan tunggu nanti, segera periksakan pada mahir medis. Bukan tidak mungkin, kesulitan mengenali busuk ialah menandakan kerusakan otak yang memicu demensia atau pikun.
hli saraf Dr dr Yudha Turana, SpS dari Fakultas Kedokteran dan Kesehatan UNIKA Atma Jaya menyampaikan bahwa tes saraf penciuman atau investigasi N Olfaktorius sanggup dilakukan untuk mengatahui tanda awal kerusakan otak.
Tes ini dilakukan dengan cara memperbolehkan pasien untuk mencium sepuluh aroma sebanyak dua kali selama lima menit dan menjawab jenis aroma tersebut. Apabila pasien kesulitan membedakan bau, maka harus diperiksa lebih lanjut.
"Pemeriksaan ini memakai aroma yang familiar dengan kondisi indonesia. Bila pasien tidak bisa mengidentifikasi jenis aroma tersebut padahal tidak sedang pilek atau ada gangguan hidung lainnya. Maka kemungkinan besar bisa diprediksi demensia," katanya.
Sulit membedakan busuk bisa jadi tanda kerusakan otak alasannya ialah proses penciuman berafiliasi dengan bab korteks enthorinal di otak. Ketika terjadi proses penuaan alasannya ialah alzheimer, korteks ini akan mengerut dan mengecil.
"Mencium sesuatu bukan hanya soal fungsi hidung kita. Tapi bagaimana kita tahu yang dicium itu ialah jeruk. Itu suatu proses yang kompleks, artinya otak menerjemahkan itu," kata dr Yudha.
Simak Video "Cekungan di Atas Bibir Kamu Namanya Apa Sih?"
[Gambas:Video 20detik]
Belum ada Komentar untuk "Susah Bedakan Amis Jengkol Dan Amis Durian? Waspadai Kerusakan Sel Otak"
Posting Komentar